Saatnya Ganti Sumber Karbohidrat

Sudah ganti makanmu? Kalimat ini beberapa kali kita dengar di iklan tv nasional. Iklan pemerintah ini mengajak masyarakat untuk meragamkan makanan dengan mengganti lauk pauk yang dikonsumsi setiap hari. Bukan hanya mengganti atau meragamkan lauk pauk, tetapi juga meragamkan sumber karbohidrat yang dikonsumsi.

Saat ini, nasi merupakan makanan pokok rakyat Indonesia yang menjadi sumber karbohidrat dalam menu makanan setiap hari. Sangat jarang dan enggan rasanya jika kita mengganti nasi dengan sumber karbohidrat lain. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengaku belum makan jika tidak makan nasi, walau sebelumnya sudah makan lontong/ketupat yang bahannya sama dengan nasi yaitu beras, tetap saja belum makan namanya.

Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada peningkatan permintaan sumber makanan yang tidak diimbangi dengan peningkatan hasil pertanian. Justru cenderung menurun seiring terjadinya pengalihan fungsi lahan pertanian, serta produktivitas lahan yang juga masih rendah. Seperti beras yang terus meningkat jumlah permintaannya namun produksinya terus menurun akibat factor-faktor di atas. Untuk memenuhi permintaan beras yang terus meningkat maka pemerintah mengambil kebijakan impor beras.

Impor beras merupakan kebijakan yang harus diambil karena masyarakat kita belum meragamkan atau mengganti sumber karbohidrat. Padahal di Indonesia asih melimpah hasil pertanian yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat. Panganan ini bisa menggantikan nasi karena kalori yang dihasilkan tidak begitu berbeda. Diantaranya, singkong, jagung, kentang, dan lain-lain. Bahkan kalori singkong menempati urutan teratas diantara semua sumber karbohidrat dan lebih tinggi 86 kalori dari nasi yang menempati urutan kedua setelah singkong.

Jadi, tidak ada salahnya bagi kita untuk menerapkan anjuran pemerintah, mengganti makanan menjadi yang lebih beragam, bergizi, aman, halal, dan tentunya berimbang. Jika kita sudah mulai menerapkannya dalam menu makanan sehari-hari maka bukan tidak mungkin negara Indonesia akan memiliki ketahanan dan kedaulatan atas pangan warganya.

Kontributor:

Juni Annida Lintang
Mahasiswi Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan
Universitas Sumatera Utara

Follow on twitter @Lintang_jun

Published by SingkongDay

Gerakan mendukung ketahanan pangan Bangsa

Leave a comment